Assalamualaikum
(Suatu waktu, tiba seorang anak kecil bernama Dudun datang kerumahnya. Dia berkata pada sang Ibu.)
Dudun:Bu, kita hidup untuk apa sih...?
(Ibu tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang masih berumur 7th.)
Ibu: Kenapa kamu menanyakan hal itu....?
Dudun : Aku bingung dan tidak habis fikir Bu, kenapa Tuhan menciptakan saya ke bumi ini?
(Ibu kaget dan terharu mendengar ucapan anaknya itu. Padahal anak itu masih terlalu muda untuk mengatakan hal itu. Lalu Ibu pun mengalihkan pembicaraan.)
Ibu:Sudahlah, ayo kamu cepet mandi..!!! Jangan nanya mulu..!!!
Dudun: Yah Ibu, saya nanya ko gk dijawab sih?
(Sang anakpun langsung pergi mengikuti perkataan Ibunya.)
12 tahun telah berlalu, Si anakpun sudah mulai dewasa. Dia slalu aktif dalam setiap kegiatan kampus. Bahkan dia sering mengikuti aksi demonstrasi bersama teman-temannya.
Setelah sekian lama tidak dia sadari, akhirnya dia teringat kembali pertanyaan hidupnya yang dulu belum terjawab. "Untuk apakah aku hidup di dunia ini? Apa maksud Allah menciptakan saya ke muka bumi ini..? ".
Dudun: (sambil melamun sendiri) Ya Allah, untuk apa sih aku hidup dimuka bumi ini, diantara orang-orang yang serakah, diantara orang-orang bangga akan kemaksiatan, diantara orang-orang yang senang dan gembira setelah berbuat dosa. Andaikan memang aku diantara orang-orang seperti itu, lebih baik aku Kau panggil kembali kepangkuanmu Ya Allah..!! Aku takut jika Kau marah padaku, Aku khawatir bila Kau Murka padaku. Dan aku takut akan Siksa-Mu.
Tak lama kemudian, datang seorang pengemis muda yang cacat dan tak berdaya menghampiri Dudun. Dan diapun berkata
Pengemis: Kang, saya belum makan. Bolehkah saya meminta sedikit hartamu....?
Dudun: Maaf ya, aku lagi gak ada uang.
(Padahal disakunya Dudun mempunya uang lembaran Rp.10.000,- 2 lembar)
Pengemis : Tolong, bersihkan hatimu..!! Janganlah suka mengeluh, dan ingat, setiap perbuatanmu, pasti akan ada balasannya. Bahkan mulai dari ucapanmu, itu akan kau terima hasilnya. Entah buruk,entah baik, itu tergantung darimu.
Dudun kaget dan pandangannya pun pergi entah kemana. Jiwanya terbawa ke dunia Utopis yang tak pernah dia sadari dimana tempatnya. Tak lama kemudian dia tersadar dalam lamunannya. Diapun langsung berniat pulang kerumah sambil memikirkan maksud ucapan pengemis muda yang belum lama menghampirinya.
Ternyata sebelum sampai di tempat pemberhentian,uang yang dia miliki hilang tak bersisa. Diapun sibuk mencari kesana-kemari. Tak lama kemudian datanglah seorang Bapak Tua menghampirinya. Dan berkata,
Bapak tua: Sedang mencari apa nak...?
Dudun : Saya mencari uang saya yang hilang pak.
Bapak tua: Mungkin uangmu hilang akibat perbuatanmu nak, kau mungkin telah lupa akan tugasmu di muka bumi ini. Sehingga bumipun akan mengambil semua yang kau miliki sebagai janji yang tak pernah kau sadari sebelumnya.
Serentak Dudun kaget dan segera menghampiri Bapak tua itu dan langsung menghujaninya dengan pertanyaan dengan perkiraan, dia akan menemukan jawaban atas keresahan yang selama ini dia rasakan.
Dudun : Pak, maksud pembicaraan Bapak apa? Saya kurang faham pak.
Bapak tua : Nak, tolong sering-seringlah kau cermati kehidupan disekelilingmu..!!! niscaya suatu saat nanti kamu akan mengetahui makna dirimu diturunkan dimuka bumi ini.
Dudun : (Masih kebingungan dan bertanya kembali)Pak, saya sudah sering memperhatikan seseorang, memperhatikan tumbuhan, binatang, bahkan orang gilapun sering saya perhatikan. Tapi saya belum bisa merasakan apapun akan keresahan saya ini Pak.
Bapak tua : Kalau seperti itu, artinya kamu belum memahami Nak. Coba gini saja, Saya mau bertanya padamu, Apakah ada intervensi Tuhan terhadap hidupmu di bumi ini...? Allah semata- mata memberikan bumi ini untuk apa? Apakah segala musibah dimuka bumi ini Allah penyebabnya...? Apakah setiap kesengsaraan seseorang itu Allah yang membuat....? Sekarang, fikirkanlah semua pertanyaan-pertanyaan diatas..!! Setelah kau temukan jawabannya, jangan pernah kau mencariku untuk kau temui..!!!
Dudun : Kenapa pak...? Lalu saya harus temui siapa...? Apakah kau tega membuatku terus tersiksa atas semua keresahan ini...?
Bapak tua : (Dengan nada marah)Heh nak, cepat kamu ucapkan Dua Kalimat Syahadat sekarang juga..!! Aku bukan Tuhan yang bisa menenangkanmu, Aku bukan juru selamat yang bisa menuntunmu ke jalan keselamatan. Yang mementukan waktu didepan itu hanya dirimu..!!! Suatu saat nanti setelah kau sadari pertanyaan-pertanyaan dari saya, saya yakin kau akan langsung pulang dan mencium kaki Ibumu. Pergi.....!!!!!!!
Dengan tatapan yang penuh dengan air mata, Dudun pergi meninggalkan Bapak tua tersebut sambil berharap akan menemukan jawaban atas pertanyaan yang terlontar dari mulut Bapak tua tersebut.
Selesai................?????????????????
Bismillaahirrahmaanirrahiim
(Suatu waktu, tiba seorang anak kecil bernama Dudun datang kerumahnya. Dia berkata pada sang Ibu.)
Dudun:Bu, kita hidup untuk apa sih...?
(Ibu tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang masih berumur 7th.)
Ibu: Kenapa kamu menanyakan hal itu....?
Dudun : Aku bingung dan tidak habis fikir Bu, kenapa Tuhan menciptakan saya ke bumi ini?
(Ibu kaget dan terharu mendengar ucapan anaknya itu. Padahal anak itu masih terlalu muda untuk mengatakan hal itu. Lalu Ibu pun mengalihkan pembicaraan.)
Ibu:Sudahlah, ayo kamu cepet mandi..!!! Jangan nanya mulu..!!!
Dudun: Yah Ibu, saya nanya ko gk dijawab sih?
(Sang anakpun langsung pergi mengikuti perkataan Ibunya.)
12 tahun telah berlalu, Si anakpun sudah mulai dewasa. Dia slalu aktif dalam setiap kegiatan kampus. Bahkan dia sering mengikuti aksi demonstrasi bersama teman-temannya.
Setelah sekian lama tidak dia sadari, akhirnya dia teringat kembali pertanyaan hidupnya yang dulu belum terjawab. "Untuk apakah aku hidup di dunia ini? Apa maksud Allah menciptakan saya ke muka bumi ini..? ".
Dudun: (sambil melamun sendiri) Ya Allah, untuk apa sih aku hidup dimuka bumi ini, diantara orang-orang yang serakah, diantara orang-orang bangga akan kemaksiatan, diantara orang-orang yang senang dan gembira setelah berbuat dosa. Andaikan memang aku diantara orang-orang seperti itu, lebih baik aku Kau panggil kembali kepangkuanmu Ya Allah..!! Aku takut jika Kau marah padaku, Aku khawatir bila Kau Murka padaku. Dan aku takut akan Siksa-Mu.
Tak lama kemudian, datang seorang pengemis muda yang cacat dan tak berdaya menghampiri Dudun. Dan diapun berkata
Pengemis: Kang, saya belum makan. Bolehkah saya meminta sedikit hartamu....?
Dudun: Maaf ya, aku lagi gak ada uang.
(Padahal disakunya Dudun mempunya uang lembaran Rp.10.000,- 2 lembar)
Pengemis : Tolong, bersihkan hatimu..!! Janganlah suka mengeluh, dan ingat, setiap perbuatanmu, pasti akan ada balasannya. Bahkan mulai dari ucapanmu, itu akan kau terima hasilnya. Entah buruk,entah baik, itu tergantung darimu.
Dudun kaget dan pandangannya pun pergi entah kemana. Jiwanya terbawa ke dunia Utopis yang tak pernah dia sadari dimana tempatnya. Tak lama kemudian dia tersadar dalam lamunannya. Diapun langsung berniat pulang kerumah sambil memikirkan maksud ucapan pengemis muda yang belum lama menghampirinya.
Ternyata sebelum sampai di tempat pemberhentian,uang yang dia miliki hilang tak bersisa. Diapun sibuk mencari kesana-kemari. Tak lama kemudian datanglah seorang Bapak Tua menghampirinya. Dan berkata,
Bapak tua: Sedang mencari apa nak...?
Dudun : Saya mencari uang saya yang hilang pak.
Bapak tua: Mungkin uangmu hilang akibat perbuatanmu nak, kau mungkin telah lupa akan tugasmu di muka bumi ini. Sehingga bumipun akan mengambil semua yang kau miliki sebagai janji yang tak pernah kau sadari sebelumnya.
Serentak Dudun kaget dan segera menghampiri Bapak tua itu dan langsung menghujaninya dengan pertanyaan dengan perkiraan, dia akan menemukan jawaban atas keresahan yang selama ini dia rasakan.
Dudun : Pak, maksud pembicaraan Bapak apa? Saya kurang faham pak.
Bapak tua : Nak, tolong sering-seringlah kau cermati kehidupan disekelilingmu..!!! niscaya suatu saat nanti kamu akan mengetahui makna dirimu diturunkan dimuka bumi ini.
Dudun : (Masih kebingungan dan bertanya kembali)Pak, saya sudah sering memperhatikan seseorang, memperhatikan tumbuhan, binatang, bahkan orang gilapun sering saya perhatikan. Tapi saya belum bisa merasakan apapun akan keresahan saya ini Pak.
Bapak tua : Kalau seperti itu, artinya kamu belum memahami Nak. Coba gini saja, Saya mau bertanya padamu, Apakah ada intervensi Tuhan terhadap hidupmu di bumi ini...? Allah semata- mata memberikan bumi ini untuk apa? Apakah segala musibah dimuka bumi ini Allah penyebabnya...? Apakah setiap kesengsaraan seseorang itu Allah yang membuat....? Sekarang, fikirkanlah semua pertanyaan-pertanyaan diatas..!! Setelah kau temukan jawabannya, jangan pernah kau mencariku untuk kau temui..!!!
Dudun : Kenapa pak...? Lalu saya harus temui siapa...? Apakah kau tega membuatku terus tersiksa atas semua keresahan ini...?
Bapak tua : (Dengan nada marah)Heh nak, cepat kamu ucapkan Dua Kalimat Syahadat sekarang juga..!! Aku bukan Tuhan yang bisa menenangkanmu, Aku bukan juru selamat yang bisa menuntunmu ke jalan keselamatan. Yang mementukan waktu didepan itu hanya dirimu..!!! Suatu saat nanti setelah kau sadari pertanyaan-pertanyaan dari saya, saya yakin kau akan langsung pulang dan mencium kaki Ibumu. Pergi.....!!!!!!!
Dengan tatapan yang penuh dengan air mata, Dudun pergi meninggalkan Bapak tua tersebut sambil berharap akan menemukan jawaban atas pertanyaan yang terlontar dari mulut Bapak tua tersebut.
Selesai................?????????????????
"Kawan-kawan para pembaca yang saya hormati, mungkin anda merasa heran? Mengapa cerita diatas selesai tanpa ada jawaban yang jelas...? Itu mungkin saya buat, agar kita sama-sama mencari dan mencari makna dari hidup kita ini. Karena setiap pandangan orang mungkin akan berbeda-beda. Tergantung apa yang anda inginkan, yang tentunya akan ada konsekuensi logis setelah perbuatan anda. Satu pesan dari penulis, fikirkan akibat dari perbuatan yang akan kita lakukan dengan akal sehatmu.!! karena itu potensi penting bagi manusia, yang tentunya barang termahal bagi kita."
Terima kasih
Wassalamualaikum
Terima kasih
Wassalamualaikum
0 komentar:
Posting Komentar